Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) mencoba mengembangkan sistem operasi telepon seluler (ponsel) asli
Indonesia.
Sistem operasi ponsel yang dilabeli
nama Bandung Raya Operating System (Bandros) itu ditujukan untuk komersial
menyasar segmen korporat.
Kepala Pusat Penelitian Informatika
LIPI L.T. Handoko menyebutkan pengembangan Bandros telah dimulai sejak 2006
bersamaan dengan sistem operasi IGOS Nusantara 2006.
IGOS Nusantara ditujukan untuk laptop dan
desktop, sementara Bandros untuk ponsel. Adapun, BandrOS menggunakan basis open
source Linux.
“Penyempurnaan Bandros kami lakukan
selama 1 tahun belakangan. Segmen pasar korporat
yang bisa menjadi pengguna seperti rumah sakit, kepentingan sensus dan pemilu,
serta kegiatan intelijen,” ujar Handoko di sela-sela soft launching Bandros,
bus, dan mobil listrik LIPI di Serpong, Senin (26/8).
Bandros dapat digunakan untuk
panggila darurat dan pelacak keberadaan pasien. Selain itu, untuk kepentingan
internal perusahaan dan pemerintah. Dia mencontohkan, Bandros dapat digunakan
untuk membantu sensus penduduk atau pemilu.
Untuk perangkat keras Bandros
menggunakan pasokan dari PT. INTI yang sempat memproduksi komponen untuk vendor
ponsel lokal yakni IMO.
LIPI juga menggunakan perangkat
keras impor dari China. Untuk harga, Handoko mengklaim mampu membuat ponsel
Bandros dengan harga berkisar Rp350.000 hingga Rp500.000. Ada pun, harga akan
disesuaikan dengan kebutuhan klien.
Selain menyediakan perangkat keras
dan lunak, LIPI juga menyediakan jasa server untuk menampung data klien. Saat
ini LIPI memiliki pusat data di Cibinong. Jika klien membutuhkan, LIPI mampu
menyediakan server untuk menampung jumlah data yang lebih banyak.
“Yang akan kami pasarkan bukan
ponsel dengan sistem operasinya saja, tetapi end to end enterprise solution.
Kami dapat menyesuaikan kebutuhan konsumen dengan BandrOS,” tambah Handoko.
Pemilihan segmen pasar korporat
dengan kebutuhan khusus, kata Handoko memiliki celah bisnis yang lebih luas
daripada harus bersaing dengan ponsel multi purpose seperti bersistem operasi
Android. Namun, saat ini solusi korporat ini belum dipasarkan oleh LIPI.
Handoko menyebutkan pihaknya masih bernegosiasi untuk membahas pembagian
royalti dengan pihak ketiga.
Pada peluncuran, LIPI memamerkan
prototipe ponsel pintar berbasis Bandros dengan menggunakan prosesor MTK
6575-Cortex A9 1GHz yang sudah mampu menggunakan jaringan GSM. Tak hanya itu,
prototipe ini menggunakan layar sentuh, dual SIM, dan kamera 2 MP. LIPI
membagikan 15 prototipe kepada pada pimpinan kementerian dan lembaga yang
hadir.
Selain Bandros, saat ini Pusat
Penelitian Informatika LIPI menyiapkan aplikasi early warning system (EWS)
untuk bencana alam seperti tsunami. Aplikasi ini bersifat open source dan
nantinya dapat digunakan pada sistem operasi manapun
Read more about Lipi by www.itoday.co.id
0 komentar:
Posting Komentar